Facebook wajahku, wajah kita semua


Dalam sebuah blog kompasiana, seorang blogger menuliskan kisahnya telah ditipu penjual notebook melalui facebook. Ceritanya penjual notebook itu awalnya meng-add sebagai friend, kemudian setelah kenal lama, ia cerita punya usaha jual beli notebook. Singkat cerita harga yang ditawarkan begitu menarik kalau ia beli tiga sekaligus. Kononnya ini notebook baru yang di dapat dari bea cukai karena tidak diambil pemiliknya. Harga notebook Sony Vaio harga 8 jutaan kalau beli tiga cukup bayar 15 juta. Karena tertarik maka Mbak tersebut cerita ke kawan dan kakaknya. Kebetulan kakaknya juga tertarik. Alhasil lengkaplah sudah tiga orang untuk membeli notebook murah. Walaupun awalnya sempat ragu namun karena secara intensif beskomunikasi melalui message di fb keraguan itu akhirna hilang. Dan ditransferlah uang yang telah dikumpulkan ke rekening yang ditunjuk oleh penjual notebook.

Sebagai gantinya satu jam kemudian, penjual mengirimkan resi bukti pengiriman kepada si Mbak pembeli tersebut. Dengan harapan esok barangnya sudah sampai dan bisa menggunakan notebook baru dengan spesifikasi menarik namun harga murah. Ditunggu-tunggu tak ada seorang pun courier pun yang datang. Sampai keesokan harinya notebook pesanan tidak juga datang. Akhirnya si Mbak mencoba menelepon jasa pengiriman barang seperti yang ada di copy resi yang ia print dari picture di facebook. Ternyata nomor yang disebutkan tidak ada datanya.
Untuk mengecek lebih lanjut, kemudian dibukanya account facebooknya, kemudian dicarinya friend yang menawarkan notebook murah tersebut. Ternyata statusnya sudah remove dari daftar temannya. Bertambah lemaslah ia, ia menyadari telah menjadi korban penipuan melaui facebook.

Kemudian di media massa lain juga ramai diberitakan “Remaja Korban Penculikan via Facebook”, “Penipuan melalui facebook marak”, dan masih banyak judul-judul lain yang memojokkan facebook. Facebook tiba-tiba menjadi biang masalah, media social network ini dituduh banyak membuat celaka. Menimbulkan kecemasan dan syak wasangka orang tua, jangan-jangan putra-putrinya juga terpengaruh akan facebook ini.
Itu antara kesan yang timbul ketika sekarang ramai orang menggunakan facebook. Sama ketika dahulu pertama kali orang kenal internet maka yang terasosiasi adalah di internet banyak gambar porno yang tersedia dan bisa diakses secara bebas. Jadi kalau orang buka internet pasti ingin melihat gambar-gambar yang tidak dijual di lapak-lapak koran itu. Padahal kalau kita sadari social media ataupun internet hanyalah medium atau alat. Tanpa ada yang menyalahgunakan, medium atau alat ini bersifat netral. Sama seperti pisau bisa digunakan untuk memasak ibu-ibu, memotong hewan oleh jagal, atau untuk membunuh orang oleh penjahat. Jadi tergantung sekali dengan siapa pemegang alat itu dan digunakan untuk apa.

Untuk mendapatkan manfaatnya kita perlu mengetahui beberapa aturan ataupun etika dalam menggunakan facebook.:

1. Pengguna facebook hendaklah cukup dewasa
Dewasa di sini bermakna anak-anak kurang dari usia 13 tahun tidak sepatutnya menggunakan facebook. Bisa menggunakan social network yang lain yang berorientasi untuk anak-anak seperti togetherville yang ada automatic monitoring ke account facebook orang tuanya. Ataupun kalau karena dorongan lingkungan dan teman-temannya menggunakan facebook daftarkan sebagai account orang tua sehingga password juga diketahui oleh orang tua. Sehingga orang tua bisa mengecek wall maupun message yang dikirim ke account anak.

2. Gunakan facebook untuk persahabatan dengan orang-orang yang betul-betul kita kenal
Ketika ada friend baru yang meng-add account facebook anda, cobalah cek dulu siapa dia, cek friend listnya, apakah teman-teman dia banyak yang kita kenal ataukah kita tidak kenal sama sekali. Jika memang kita tidak mengenalnya secara pasti, dan tidak pernah berjumpa secara fisik lebih baik memastikan dengan mengirimi message menanyakan info lebih jelas sebelum kita mengkonfirmasi. Kalau mereka tidak membalas maka lebih baik diabaikan atau ditolak saja.

3. Jangan menyampahi halaman FB orang lain dengan iklan, tag foto, dan sejenisnya yang tidak ada hubungannya dengan orang tersebut.
Pada hakekatnya situs facebook ini digunakan untuk menjalin persahabatan. Jadi kalau kita ingin menawarkan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pertemanan, mintalah ijin lebih dahulu melalui message box. Karena meng-add dengan maksud iklan atau mengajak orang lain berbisnis, tidak semua orang menyukainya.

Semakin paham kita menggunakan facebook, semakin banyak dampak positif yang bisa kita raih. Beberapa manfaat facebook yang kita bisa dapatkan:

1. Sarana menyambung silaturahmi online
Dengan facebook kita bisa ketemu kawan-kawan lama dari SD, SMP, sampai perguruan tinggi. Kawan sepermainan yang sekarang sudah tinggal di luar negeri bisa kita cari dengan mengetikkan namanya. Dari situ bisa berbagai cerita-cerita lama, berbagi kenangan dan foto-foto lama, ataupun peluang-peluang baru yang bisa disusun bersama.

2. Mengekpresikan diri dan berbagi ilmu
Bagi yang gemar menulis bisa memanfaatkan bagian fitur catatan untuk menuliskan ide, gagasan inspiratif, atau cerita keseharian yang menggugah dan bisa diambil hikmahnya. Tulisan ini bisa digunakan sebagai sumbangan sadaqah ilmu yang manfaatnya tidak hanya bagi penulis tetapi juga pembacanya. Misal sharing resep masakan atau pengalaman ketika menghadapi sakit dan mencari obat, adalah catatan-catatan yang menarik untuk dibaca.

3. Menebar dan meraih rejeki tambahan
Bagi yang tertarik terhadap bisnis online melalui internet, wall nya bisa dipakai untuk promosi atau menjelaskan karakteristik kegunaan produk yang dijualnya. Kemudian message box nya bisa digunakan sebagai sarana korespondensi, kalau perlu bisa gunakan chat online untuk memberikan respon terhadap pertanyaan atau keluhan yang disampaikan oleh konsumen.

4. Menghimpun gerakan social yang bermanfaat
Masih ingat kisah koin Prita dan RS OMNI atau kisah Bibit Chandra KPK, facebook juga bisa digunakan untuk membuat gerakan social dengan isu-isu yang melukai rasa kemanusiaan rakyat banyak. Tanpa harus turun ke jalan dan mengganggu kemacetan lalu lintas, suara-suara yang digalang melalui facebook banyak mempengaruhi kebijakan politik.
Akhirnya selamat berfacebook,… Semoga bermanfaat.

Oleh: Fajar Baskoro

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »