Study Kasus Object Oriented Design

Study Kasus Object Oriented Design

DUNIA kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang memiliki kemampuan teknis (hard skill) dan  juga piawai dalam mengelola diri dan orang lain (soft skill).

Ada banyak cara meningkatkan kemampuan atau skill. Salah satunya melalui learning by doing. Dalam dunia kerja di mana pun, learning by doing sebetulnya terproses dengan sendirinya baik sengaja maupun tidak sengaja. 

Learning By Doing secara kasar dapat diartikan sebagai metode belajar dimana dalam prosesnya, kita belajar dengan melakukan, mempraktekkan secara langsung dari pengalaman orang lain atau pengalaman diri sendiri. Metode belajar seperti ini sangat aplikatif jika diterapkan, karena membentuk mahasiswa terbiasa menemukan solusi aplikatif yang cepat ketika bertemu dengan problem di lapangan.

Untuk meningkatkan kemampuan kita bisa belajar learning by doing dengan menggunakan study kasus yang telah ditulis oleh orang lain. Berikut ini beberapa study kasus lengkap yang bisa dijadikan panduan.
  1. Simulasi ATM Gordon
  2. AirLines System
  3. Calculator
  4. ATM-Java How To Program Bab 12

Component Diagram

Component diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menampilkan komponen dalam system dan hubungan antara mereka. Pada component View, akan difokuskan pada organisasi fisik system. Pertama, diputuskan bagaimana kelas-kelas akan diorganisasikan menjadi kode pustaka. Kemudia akan dilihat bagaimana perbedaan antara berkas eksekusi, berkas dynamic link library (DDL), dan berkas runtime lainnya dalam system.

Tipe Component Diagram


  • Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.
  • Komponen peranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time.
  • Pada umumnya komponen terbentuk dari bebrapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
  • Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.



Contoh Component Diagram


APSI-4-1-Teknologi Informasi

Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapanteknologi informasi secara tepatsuatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan.
Secara garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu

  • Teknologi masukkan (Input technology)
  • Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)
  • Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)
  • Teknologi penyimpanan (Storage Technology)
  • Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)
  • Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)


Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.

Contoh Teknologi dalam Sistem Informasi Travel


Pekerjaan yang berkaitan dengan Teknologi Informasi :




APSI-4-Teknologi Informasi

Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapanteknologi informasi secara tepatsuatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan.

Secara garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu

  • Teknologi masukkan (Input technology)
  • Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)
  • Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)
  • Teknologi penyimpanan (Storage Technology)
  • Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)
  • Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)


Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.


Studi Kasus

Moka Pos

Easy Go GPS

Koperasi Simpan Pinjam


MPos
Pawoon Pos
PDAM Meter
Pencatat Listrik
Rekening Ponsel

GPS Tracker



APSI-3-Studi Kasus Sistem Informasi Pizza Hut

Pizza Hut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang waralaba makanan internasional yang berdiri pada tahun 1958. Perusahaan ini menjadi perusahaan terbesar dalam rantai distribusi pizza di dunia. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar dengan penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971 dengan hampir 12.000 restoran. 

Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Pizza hut menawarkan fasilitas yang lengkap baik dari pelayanan maupun produk yang dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus dan akan diantar ke rumah. Pizza Hut Menerapkan sistem informasi pada sistem Point of sale dan operasi toko serta pemesanan secara online di www.pizzahutdelivery.com. Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem informasi menejemen dalam pelayanan Pizza Hut.



Pelayanan yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh Pizza Hut. Untuk mencapai visi tersebut Pizza Hut merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis Pizza Hut. Sistem informasi di Pizza Hut mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS).

A. Operating Support System

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh Pizza Hut dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:

A.1. Transaction Processing System (TPS)

Pizza Hut dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. 


Pizza Hut juga malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).

Aliran kerja Operasional Pizza Hut diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang akan di catat oleh work station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsungdiproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.

A.2. Enterprise Collaboration System (ECS)

Perusahaan waralaba Pizza Hut telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain.

Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.

A.3. Process Control System

Pizza Hut telah mengembangkan in house system bernama Pizza Hut Management System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outlet-outlet Pizza Hut dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.

B. Management Support System

Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.

B.1. Management Information System (MIS)

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.

B.2. Decision Support Sistem (DSS)

DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.

B.3. Information Reporting System

Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.

B.4. Executive Information System

Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.



APSI-2-Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak (software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Dari beberapa pengertian dapat didefinisikan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen.

Komponen dari sistem informasi adalah :

Dalam implementasi bisnis keseharian Sistem Informasi diklasifikasikan OBrien :

Sistem pendukung Operasi (Operation Support System)

Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
  1. Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
  2. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
  3. Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
  4. Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)

Sistem Pendukung manajemen (Management support system)

Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

  1. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)
  2. Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)
  3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
  4. Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System)




Contoh Klasifikasi

Transaction Processing System
Sistem yang digunakan untuk mengelola dan memantau pertukaran barang, jasa, layanan, serta komunikasi dua belah pihak.

Sistem ini mempunyai syarat  :
  • Performance - Transactions are performed as fast as possible.
  • Reliability - Transaction performance occurs like clockwork.
  • Consistency - Transactions are performed in the same way each and every time.
  • Atomic - Transactions are indivisible, once started they are performed to completion.
Link Youtube/ Gambar


PBO-3-Mengenal Blue J dan Memahami Class Java

Sebagai salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia, Java memiliki banyak alternatif IDE yang dapat kita gunakan. Diantaranya yang paling dikenal adalah Eclipse, Netbeans, dan IntelliJ Idea. Ketiga IDE tersebut sudah sangat dikenal dikalangan programmer Java karena keandalan dan fitur-fiturnya yang beragam. Namun semua kelebihan-kelebihan itu membuat IDE-IDE ini menjadi cukup rumit untuk digunakan oleh seorang pemula. Oleh karena itu, untuk membantu pemula belajar pemrograman Java tanpa harus direpotkan dengan urusan IDE maka dikembangkanlah BlueJ.

BlueJ adalah IDE khusus yang dibuat sebagai media pengajaran bahasa pemrograman Java. IDE ini dikembangkan oleh Michael Kölling pada tahun 1999 dan terus dikembangkan sampai sekarang berkat dukungan dari Sun Microsystem (sekarang Oracle) dan University of Kent. BlueJ juga merupakan aplikasi open source dibawah lisensi GNU GPL versi 2.


Di dalam BlueJ, setiap kita membuat class secara otomatis akan di-generate class diagramnya serta hubungan-hubungan yang ada didalamnya. Class diagram bertujuan untuk memudahkan seorang developer/programmer dalam membuat program. Biasanya, class diagram digunakan dalam perancangan suautu system (dibuat oleh system analyst). Nanti kalian akan mengetahui mengenai manfaat pembuatan class diagram serta aturan-aturan dalam pembuatannya lebih jelas dalam kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.


Garis digunakan untuk menerangkan hubungan assosiasi antara satu class dengan class lainnya. Sebagai contoh coba perhatikan kelas Motor dengan kelas Engine. Di dalam kelas ini terdapat hubungan bahwa kelas Motor berhubungan dengan kelas Engine yaitu kelas Motor pasti membuat Instance dari Kelas Engine di dalam kelasnya. Hal ini sama dengan kelas Mobil dengan Roda

Garis ini digunakan untuk menerangkan hubungan inheritance yaitu hubungan antara parent class dengan child class-nya. Coba perhatikan kelas Kendaraan dengan kelas Motor dan Mobil. Gambar tersebut menjelaskan bahwa Kendaraan memiliki child yaitu Mobil dan Motor.

Untuk mempelajari BlueJ lebih lanjut bisa melihat tutorial di bawah ini \.




Untuk mengkompilasi program menjadi Standalone Application


Referensi lain
  1. Blue J Tutorial
  2. Buku Object First Java
  3. Object First Terbaru
  4. Buku Deitel untuk Latihan
Slide Materi 

Memahami Class Ticket Machine

Ticket Machine adalah sebuah mesin seperti ATM, yang berfungsi melayani penjualan tiket kereta api dari satu tujuan ke tujuan yang lain. Di dalam Ticket Machine ada sebuah program atau perangkat lunak yang mengatur harga tiket di tiap tujuan, mengatur kembalian uang, dan juga mencetak receipt sebagai bukti pembelian tiket.






PBO-5-Interaksi Objek

Dalam membuat program perangkat lunak yang perlu dilakukan pertama kali adalah membuat abstraksi. Abstraksi dilakukan dengan membagi problem menjadi sub problem-sub problem dalam rangka membangun class-class yang digunakan untuk konstruksi program.

Untuk memahami interaksi antar objek kita akan membuat contoh program display jam. Jam terdiri dari display jam dan menit. Sebagai gambaran bisa dilihat pada gambar di bawah ini :


Sebuah jam digital terdiri dari jam dan menit. Pada gambar di atas dalam format jam nilai maksimal 23 dan nilai maksimal menit 59. Untuk membuat abstraksinya kita bisa membuat gambar seperti di bawah ini :


Jika jam menunjukkan pukul 11:03 maka yang terjadi dalam memori komputer adalah sbb :

Setelah membuat abstraksi selanjutnya mendekomposisi kelas dalam bentuk implementasi program.



Untuk lebih memahami pelajari buku Object First With Java  selanjutnya implementasikan ke dalam program Java menggunakan BlueJ. Jika sudah selesai dan berhasil dikompilasi buat dokumentasi di blog dan di link di comment blog ini.

Untuk mencoba hasilnya, terlebih dahulu buat Class TestClockDisplay. Isi dari TestClockDisplay bisa mengikuti video tutorial di bawah ini.



Materi Presentasi

Materi - 1

Obj 3 from Fajar Baskoro

Materi - 2


SourceCode

GUI Clock Display


PPL-Diagram Sequence

Diagram Sequence  adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message.

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan :

  • Deskripsi tentang system yang ada pada sebuah / beberapa use case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.
  • Logika dari method (operation, function atau procedure).
  • Logika dari service (high level method).

Membuat Sequence Diagram 

Langkah-langkah untuk membuat Sequence Diagram
  1. Melihat Use Case Diagram
  2. Melihat Class Diagram
  3. Menuliskan interaksi antar objek untuk memodelkan detail use case diagram
  4. Menggambarkan Sequence Diagram
  5. Verifikasi dengan implementasi kode bahasa pemrograman







PPL-Diagram Activity

Diagram activity digunakan untuk menggambarkan serangkaian interaksi/ aktivitas  yang dilakukan antara kustomer, partners, dan business system. Diagram activity berguna untuk mendeskripsikan business process dari fungsionalitas system.

Untuk menjelaskan penggunaan diagram Activity lihatlah proses check in yang terjadi pada perusahaan penyelenggara penerbangan di Airport


Urutan aktivitas yang terjadi ketika seseorang akan melakukan perjalanan dengan pesawat adalah 



Dari proses bisnis di atas dibuat use case nya :


Langkah-langkah membuat diagram Activity 

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam membuat diagram Activity adalah :
  1. Kumpulkan informasi dari sumber project/ studi kasus yang diambil
  2. Tentukan aktivitas dan Action, apa yang dikerjakan oleh system ketika Aktor menawarkan sesuatu atau melayani sesuatu
  3. Tuliskan Aktor dari use case yang bertanggung jawab terhadap masing-masing Action
  4. Hubungkan antar Action sesuai dengan urutan proses
  5. Check dan verifikasi adakah aktivitas lain yang perlu ditambahkan


Lengkapi dengan aktor dan lakukan verifikasi apakah perlu menambahkan aktivitas lain 

Hasil Final Diagram Activity untus business use case Check-In









PBO-4-Class dan Object studi kasus Ticket Machine

Ticket Machine adalah sebuah mesin seperti ATM, yang berfungsi melayani penjualan tiket kereta api dari satu tujuan ke tujuan yang lain. Di dalam Ticket Machine ada sebuah program atau perangkat lunak yang mengatur harga tiket di tiap tujuan, mengatur kembalian uang, dan juga mencetak receipt sebagai bukti pembelian tiket.

Untuk lebih memahami penggunaan class dan object, buatlah projek naive-ticket-machine seperti di dalam buku Object First ini pada bab 2. Buku object first bisa di download di sini.

Projek naive-ticket-machine ini menggambarkan mesin tiket pada stasiun kereta api yang akan mencetak tiket setelah pelanggan memasukkan sejumlah uang yang tepat sesuai dengan harga karcis. Mesin akan terus bekerja menjumlahkan total uang yang berhasil dikumpulkan.


Latihan


Setelah mendownload dan membaca materi Ticket Machine pada buku Object First, coba implementasikan programnya menggunakan BlueJ. Setelah selesai buat link hasil pekerjaan pada bagian comment blog ini.

Kode Program

 public class TicketMachine  
 {  
 // The price of a ticket from this machine.  
 private int price;  
 // The amount of money entered by a customer so far.  
 private int balance;  
 // The total amount of money collected by this machine.  
 private int total;  
 /**  
 * Create a machine that issues tickets of the given price.  
 * Note that the price must be greater than zero, and there  
 * are no checks to ensure this.  
 */  
 public TicketMachine(int ticketCost)  
 {  
  price = ticketCost;  
  balance = 0;  
  total = 0;  
 }  
 /**  
 * Return the price of a ticket.  
 */  
 public int getPrice()  
 {  
  return price;  
 }  
 /**  
 * Return the amount of money already inserted for the  
 * next ticket.  
 */  
 public int getBalance()  
 {  
   return balance;  
 }  
 /**  
 * Receive an amount of money in cents from a customer.  
 */  
 public void insertMoney(int amount)  
 {  
   balance = balance + amount;  
 }  
 /**  
 * Print a ticket.  
 * Update the total collected and  
 * reduce the balance to zero.  
 */  
 public void printTicket()  
 {  
   // Simulate the printing of a ticket.  
   System.out.println(“##################”);  
   System.out.println(“# The BlueJ Line”);  
   System.out.println(“# Ticket”);  
   System.out.println(“# ” + price + ” cents.”);  
   System.out.println(“##################”);  
   System.out.println();  
   // Update the total collected with the balance.  
   total = total + balance;  
   // Clear the balance.  
   balance = 0;  
 }  
 }  
 //Main  
 import java.util.Scanner;  
 public class IntMain  
 {  
 public static void main(String args[])  
 {  
  Scanner scan= new Scanner(System.in);  
  int cost,menu;  
  System.out.println(“Masukkan harga tiket \n”);  
  cost=scan.nextInt();  
  TicketMachine ticket=new TicketMachine(cost);System.out.println(“1. Get Price”);  
  System.out.println(“2. Get Balance”);  
  System.out.println(“3. Insert Money”);  
  System.out.println(“4. Print Ticket”);  
  menu=scan.nextInt();  
  switch(menu)  
  {  
   case 1:  
   cost=ticket.getPrice();  
   System.out.println(cost);  
   break;  
   case 2:  
   ticket.getBalance();  
   break;  
   case 3:  
   int money=scan.nextInt();  
   ticket.insertMoney(money);  
   break;  
   case 4:  
   ticket.printTicket();  
   break;  
  }  
  }  
 }  

Jika masih belum bisa atau gagal bisa membuka link Youtube di bawah ini, dan jika ada pertanyaaan bisa melalui WA ataupun twitter. Selamat belajar.



Realisasi Usecase-Class (PPL-Kelas C)

Use Case

Diagram use case digunakan untuk menggambarkan kebutuhan sistem dan fungsional perangkat lunak yang akan dibuat. Selain itu use case menggambarkan hubungan system dengan aktor atau system eksternal yang akan menggunakan perangkat lunak.

Class Diagram

Sedangkan Diagram Class digunakan untuk membuat class-class yang  akan diimplementasikan oleh programmer untuk memenuhi kebutuhan yang didefinisikan di dalam use case diagram.

Setelah selesai membuat use case selanjutnya membuat class diagram. Langkah-langkah untuk membuat class diagram adalah :

  1. Melihat use case yang telah didefinisikan
  2. Membuat dan menempelkan CRC Card dengan Stiky Notes
  3. Mendefinisikan atribut Class dan method Class
  4. Membuat Relationship hubungan antar class
  5. Check apakah semua Use Case sudah direalisasikan dalam Class Diagram