MPPL-2019-4-Manajemen Intergrasi Proyek

Manajemen Integrasi Proyek (Project Integration Management) adalah kumpulan aktivitas dan proses yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mendefinisi, mengombinasi, menyatukan dan mengoordinasi berbagai proses dan aktivitas manajemen proyek dalam suatu proses yang berkesinambungan di dalam group Proses Manajemen Proyek.

Dalam konteks Manajemen Proyek, integrasi termasuk dalam hal-hal yang berhubungan dengan kontrol, konsolidasi, komunikasi, dan tindakan integratif untuk mengontrol eksekusi proyek, cara mengelola harapan-harapan stakeholder dan kebutuhan proyek.



Proses Manajemen Integrasi Proyek

Manajemen Integrasi Proyek terdiri dari:
  1. Develop Project Charter: proses pembuatan dokumen yang secara formal menyatakan bahwa project berjalan dan memberikan wewenang kepada Project Manager untuk menjalankan proyek. Dokumen project charter berisi informasi penting yang mencakup penjelasan ringkas dari sebuah proyek yang akan dijalankan.
  2. Develop Project Management Plan: proses mendefinisikan, menyiapkan dan mengoordinasikan, dan mengintegrasikan rencana proyek ke dalam rencana manajemen proyek (Project Management Plan).
  3. Direct and manage Project Work: proses memimpin (leading) dan menjalankan (performing) seluruh rencana yang sudah dibuat di dalam project management plan dan melaksanakan perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek.
  4. Monitor and Control Project Work: proses pelacakan (tracking), meninjau (reviewing), dan pelaporan (reporting) kemajuan proyek terhadap kinerja yang ditetapkan dalam rencana manajemen proyek.
  5. Perform Integrated Change Control: proses review semua Change Request, menyetujui Change Request, dan mengelola Change Request terhadap rencana manajemen proyek.
  6. Close Project or Phase: proses finalisasi semua aktivitas proyek untuk mendapatkan formal acceptance bahwa proyek telah selesai.








Sumber :


  1. Menyiapkan project charter
  2. Project Charter Aplikasi Koperasi
  3. Contoh Project Charter E-Procurement
  4. Perencanaan Proyek
  5. https://www.youtube.com/watch?v=43dZqT5H3BM
  6. https://www.youtube.com/watch?v=1xhQ6GJB7oY
  7. http://adikristanto.net/manajemen-integrasi-proyek/project_integration_management/
  8. http://adikristanto.net/apa-itu-project-charter/
  9. http://adikristanto.net/project-management-plan/
  10. https://www.youtube.com/watch?v=eMEeqn8WIAU&list=PLK9kxQuN7NqmTIJLKLW51L0BMiQMqYiWq&index=1



MPPL-2019-3-Proses Manajemen Proyek

Sebuah proses adalah serangkaian tindakan dan aktivitas yang saling terkait untuk membuat suatu spesifikasi produk, layanan, atau hasil. Setiap proses ditandai dengan input, alat dan teknik yang dapat diterapkan, dan output yang dihasilkan. Pada Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan. Masing-masing proses mencerminkan suatu aktivitas mulai dari proyek dimulai sampai dengan proyek berakhir. Proses Manajemen Proyek ini memberikan pedoman dan kriteria untuk menyesuaikan proses organisasi dengan kebutuhan spesifik proyek. Menurut PMBOK proses yang terjadi dalam aktivitas proyek dibagi menjadi lima tahapan utama atau yang dikenal dengan istilah Project Management Process Groups (Process Groups).

  1. Initiating — Tahap permulaan ketika sponsor memberikan mandat kerja kepada PM.
  2. Planning — Tahap perencanaan yang berisi Project Scope dan pendefinisian aktivitas untuk menyelesaikan suatu proyek.
  3. Execution — Tahap pelaksanaan proyek dimana pengendalian jadwal, anggaran, dan pengawasan mutu menjadi tugas utama yang harus dilakukan oleh manajer proyek.
  4. Monitoring & Controlling –  Tahap pengendalian sejak tahap perencanaan hingga proses eksekusi selesai dilaksanakan.
  5. Closing — Tahap untuk mengakhiri sebuah proyek dimana Project Manager secara resmi mendokumentasikan seluruh arsip proyek dan catatan hasil pembelajaran proyek (lessons learned).


1- Initiation


Sebuah proyek dikatakan memasuki tahap ini jika sudah mendapatkan beberapa dokumen seperti SPK (Surat Perintah Kerja), Agreement, Statement of Work (SOW), Purchase Order atau bentuk kesepakatan lainnya. Proses dari tahap ini menghasilkan dua dokumen penting, yaitu

1. Project Charter, berisi kebutuhan proyek, seperti:
  • Project Manager
  • Latar belakang kebutuhan organisasi terkait pelaksanaan suatu proyek (Background)
  • Target yang ingin dicapai (Goal)
  • Penjelasan mengenai solusi atau produk yang akan diimplementasikan (Product Description)
  • Kriteria sukses suatu proyek (Project Success Criteria)
  • Kendala-kendala yang akan dihadapi (Risk)
  • Tanggung jawab dan aktivitas baik dari pelaksana proyek maupun dari Customer (Responsibility)
  • Anggaran dan durasi (Project Budget and Duration).

2. Stakeholder, 
Penyusunan daftar-daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam suatu proyek. Data mengenai stakeholder ini sangat penting untuk mendapatkan masukkan pada tahap perencanaan. Beberapa hal yang perlu dicatat mengenai stakeholder antara lain: identitas diri, posisi di dalam organisasi, tingkat kekuasaan (power), tingkat kepentingan (interest), ekspektasi, strategi penanganan. 

2- Planning

Target utama dari tahap ini adalah menghasilkan dokumen perencanaan proyek atau Project Management Plan. Proses utama terkait kegiatan perencanaan atau pembuatan Project Management Plan adalah:

  • Merangkum kebutuhan dan keinginan klien, memastikan batasan pekerjaan, serta membuat uraian pekerjaan.
  • Merinci unit-unit pekerjaan, menentukan urutan pekerjaan, estimasi sumber daya, estimasi durasi, dan finalisasi jadwal proyek.
  • Estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan.
  • Menentukan proses yang baik (quality assurance) dan standar mutu yang disepakati (quality control).
  • Perencanaan sumber daya manusia.
  • Perencanaan komunikasi antara stakeholder.
  • Perencanaan manajemen risiko.


3- Execution


Tugas pengelola proyek dalam tahap ini adalah memfasilitasi dan mengawasi tim agar dapat bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama mengawal tim agar tidak behind schedule maupun over budget. Apabila terdapat perubahan atau perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan, maka disarankan untuk melakukan analisis dampak terhadap biaya, waktu, mutu dan risiko, sebelum perubahan diterapkan dalam bentuk baseline (patokan) baru.

Proses utama dalam tahap ini adalah mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek ke arah penyelesaian, sesuai dokumen perencanaan. Seorang Manajer Proyek cukup mengarahkan, menjelaskan dan memotivasi tim agar proyek dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa tugas Manajer Proyek dalam tahap ini antara lain:
  • Mengevaluasi jalannya proses pelaksanaan kegiatan.
  • Meningkatkan kinerja tim dan mengelola tim.
  • Melaksanakan proses pembelian dan pengadaan barang dan jasa.
  • Distribusi informasi dan laporan kepada stakeholder.
  • Melakukan tindakan-tindakan untuk mengelola ekspektasi stakeholder.



4- Monitoring and Control



Selain melakukan perencanaan, mengawasi dan memotivasi tim, tugas seorang Manajer Proyek adalah melakukan pengawasan dan pemantauan. Tujuan utama dalam tahap pengawasan adalah memastikan agar pelaksanaan proyek tidak jauh menyimpang dari rencana. Terutama dari sisi waktu, biaya, mutu, dan ruang lingkup pekerjaan. Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa kinerja proyek diukur dan dianalisis secara berkala. 

Beberapa proses Monitoring dan Controlling:
  1. Mengontrol perubahan dan merekomendasikan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk mengantisipasi kemungkinan masalah.
  2. Pemantauan kegiatan proyek yang sedang berlangsung terhadap rencana manajemen proyek
  3. Mempengaruhi faktor-faktor yang bisa menggagalkan kontrol terhadap perubahan, jadi hanya perubahan yang disetujui yang dapat diimplementasikan.

Hasil dari proses ini antara lain :

  • Pelaporan dan pemantauan rutin. Konsep penting dalam melaporkan progress pekerjaan disebut dengan Earned Value Management (EVM).
  • Prosentasi penyelesaian pekerjaan perlu selalu dilaporkan dan dibandingkan dengan target pencapaian.
  • Nilai Earned Value (EV) tersebut kemudian dibandingkan dengan Actual Cost (AC) untuk melihat apakah pada suatu masa pelaporan kemajuan proyek, biaya aktualnya melebihi, sesuai, atau lebih rendah dari nilai progres yang dilaporkan. Apabila terdapat selisih (over budget) atau hasil yang negatif dari perhitungan EV-AC, maka diperlukan langkah-langkah perbaikan (corrective actions). Sehingga selisih tidak semakin besar dan bahkan dapat dikembalikan ke posisi yang lebih baik.
  • Dari sisi penjadwalan. EV dapat dibandingkan dengan Planned Value (PV). Apabila hasil perhitungan EV-PV bernilai negatif, maka dapat dikatakan progress pekerjaan telah mengalami keterlambatan. Dan sebaliknya, apabila hasilnya positif maka progress pekerjaan lebih cepat dari jadwal.
  • Deliverable yang diserahkan oleh tim proyek memerlukan verifikasi bersama dengan klien. Apabila terdapat hal yang belum disepakati klien atau pengguna maka pekerjaan akan kembali masuk dalam proses eksekusi.


5- Closing


Berikut beberapa aktivitas yang penting dilakukan dalam tahap closing:
  • Memastikan persetujuan resmi dari sponsor atau klien terkait penyelesaian pekerjaan.
  • Mengadakan evaluasi akhir proyek (lessons learned).
  • Mengkaji apakah metodologi manajemen proyek perlu diperbaiki.
  • Merapikan arsip dan dokumentasi proyek.
  • Memberi masukan kepada manajemen perusahaan terkait hal-hal yang dirasakan bermanfaat selama proyek dijalankan.
  • Menyelesaikan kewajiban dengan pihak-pihak, terutama pihak pemasok (supplier/ vendor), outsourcing dan sebagainya.






Sumber : 


MPPL2019-2-Siklus Manajemen Proyek

Dalam mengerjakan sebuah proyek, dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan akhir proyek dapat tercapai sesuai dengan waktu, scope dan dana yang telah ditetapkan di awal kegiatan proyek. Untuk itu, manajer proyek harus dapat memastikan bahwa seluruh sumber daya yang dialokasikan dalam proyek digunakan dengan cara yang paling efisien. Ini berarti bahwa perencanaan proyek harus dilakukan secara professional yang didasarkan pada siklus hidup proyek. Lalu apa yang dimaksud dengan siklus hidup proyek itu?

Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat empat tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
  1. Initiation
  2. Planning
  3. Execution 
  4. Closure




Sumber :




PBO2019-1-Pemrograman Berorientasi Objek

PBO2019-1-Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.

Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
  • Java
  • C++
  • Ruby
  • Python
  • PHP
  • C#
  • Delphi

Pemrograman Terstruktur

Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami. Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).

Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:
  • Cobol Turbo Prolog
  • C
  • Pascal
  • Delphi
  • Basica

Materi Kuliah


  1. Meningkatkan Skill Typewriter
  2. Pengantar Objek dan Kelas
  3. Mendefinisikan kelas Ticket Machine
  4. Interaksi Objek Clock Display
  5. Grouping Objek
  6.  Library dalam Java
  7. Behavior TechSupport System
  8. Desain Kelas
  9. Mengenal Debugging dan Testing Objek
  10. Memperbaiki Struktur  dengan Inheritance
  11. Inheritance, Polymorphism dan Overriding
  12. Grouping dan Sifat Objek
  13. Abstraksi Kelas
  14. Graphical User Interfaces
  15. Pemrograman GUI
  16. Pemrograman Applet
  17. Pembuatan Game
  18. Penanganan Error
  19. File dan Direktori
  20. Java Database
  21. Unit Testing dengan JUnit
  22. Latihan Buku Object First



Sumber :


MPPL2019 - 1 - Manajemen Proyek

Definisi

Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja.

Definisi manajemen proyek yang lainnya adalah suatu kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi serta mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.




Ruang Lingkup


Ruang lingkup proyek, diantaranya meliputi:
  • Menentukan waktu dimulai proyek .
  • Perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
  • Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
  • Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin saja terjadi ketika proyek tersebut dimulai.

Contoh manajemen proyek

Contoh proyek yang ada dilingkungan sekitar kita, misalnya seperti di bawah ini:
  • Proyek konstruksi yaitu hasilnya seperti pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, jalan tol dan lain sebagainya.
  • Proyek penelitian dan pembangunan yaitu melakukan suatu penelitian dan pengembangan, sampai terciptanya suatu produk tertentu dengan maksud dan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas suatu produk, layanan dan lain sebagainya.
  • Proyek industri manufaktur yaitu kegiatannya mulai dari merancang sampai terciptanya suatu produk yang baru.
  • Proyek padat modal yaitu suatu proyek yang membutuhkan modal yang besar. Seperti misalnya pembebasan tanah yang luas, pembelian barang maupun pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dan sebagainya.

Tujuan Manajemen Proyek

- Mengelola Risiko
Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari ’trial and error’ selama menjalani prosesnya. Reisiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suatu proyek, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan melakukan manajemen proyek, Anda dapat mengatasi risiko yang mungkin terjadi.

- Memaksimalkan Potensi Tim
Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting dalam melaksanakan proyek. Manajemen proyek menggerakkan setiap individu agar dapat memainkan perannya dengan maksimal, mampu membuat perencanaan yang baik serta memiliki kemampuan dalam mengelola proyek.

- Menciptakan Perencanaan yang Tepat
Manajemen proyek mengarahkan pada perencanaan yang tepat mencakup seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas.

- Memanfaatkan Peluang
Manajemen proyek sangat membantu mengelola sebuah peluang untuk dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utama yang ingin dicapai perusahaan.

- Mengelola Integrasi
Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Kesinambungan antara 3 elemen tersebut membuat kunci dari nilai sebuah proyek tetap terjaga, sehingga tujuan pun dapat tercapai. Manajemen proyek berperan penting dalam mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi.

Tahapan Manajemen Proyek

1 - Project Definition (Pendefinisian Proyek)
Mendefinisikan tujuan proyek dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut berhasil dengan kualitas yang diinginkan.

2 - Project Initiation (Inisialisasi Proyek)
Perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.

3 - Project Planning (Perencanaan Proyek)
Menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada project planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya segitiga manajemen proyek yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup suatu proyek.

4 - Project Execution (Pelaksanaan Proyek)
Melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesuai dengan keinginan.

5 - Project Monitoring & Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek)
Pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek berjalan dengan lancar.

6 - Project Closure (Penutupan Proyek)
Menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan sumber daya.




Materi MPPL