Teknopreneur dari Trenggalek


Dikutip dari Arsip Majalah Tempo...

PEMUDA itu tampak agak lusuh. Hem biru dan celana panjang bermotif kotak-kotak cokelat yang usang melekat di tubuh kurusnya. Keringat membasahi tubuh lelaki lugu itu. Dengan penampilan bersahaja itu, siapa nyana bila pemuda itu tak lain Gunaris, 24 tahun, penemu telepon umum pintar yang mulai kesohor.

Kini Gunaris menjadi buah bibir di kampusnya. Mahasiswa semester II Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) ini menjadi sosok yang sarat dengan prestasi. Bayangkan, dalam usia muda, lulusan Politeknik ITS itu telah menemukan 14 macam teknologi tepat guna. Untuk ukuran mahasiswa di Indonesia, tentu prestasinya terbilang luar biasa. Ditilik dari karyanya, Gunaris memang kreatif. Teknologi ciptaannya variatif dan cemerlang, mulai dari mesin otomatis penjual kue, perahu nelayan bertenaga matahari, hingga robot pemindah barang. Namun, nama Gunaris mulai menasional sejak menemukan telepon umum pintar yang bisa menerima uang kertas Rp 500. Berkat karya tersebut, pada April 2001, ia menjadi salah satu pemenang dalam lomba Perancangan Aplikasi Mikrokontroler yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Elektro Institut Teknologi Bandung dan PT Motorola Indonesia.

Tak dipungkiri, keberhasilan itu pun merembet pada kegiatan sehari-hari Gunaris. Mahasiswa asal Trenggalek, Jawa Timur, itu sekarang sibuk melayani banyak wartawan. Namanya muncul di beberapa media nasional. Toh, Gunaris masih seperti yang dulu, pemuda berwajah lugu, rambut agak gondrong, dan berlogat Jawa kental. Ia tetaplah mahasiswa pemalu yang rendah hati. "Orang yang dibesarkan dengan kesulitan tak akan menjadi sombong saat meraih sukses," demikian Gunaris melontarkan ungkapan. Di mata teman-teman kuliahnya, Gunaris pun dianggap sebagai pribadi yang menyenangkan. Tak ada perubahan sikap yang mencolok gara-gara keberhasilannya. Seorang teman kuliahnya, Andik Eko, misalnya, menganggap Gunaris adalah teman yang ringan tangan. "Banyak tugas akhir mahasiswa yang dibantu Gunaris," tutur Andik, mahasiswa semester VI Politeknik ITS. Sebenarnya, telepon umum pintar ciptaan Gunaris berawal dari ide sederhana. Sebagai seorang pengguna telepon umum yang disediakan PT Telkom, Gunaris merasa perangkat pesawat telepon umum yang ada tak lagi memadai. Soalnya, tak ada perangkat di telepon umum yang bisa menerima uang kertas. Hingga kini, PT Telkom baru menyediakan telepon umum koin,

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »