Backend dan PHP-Hypertext Prepocessor

Teknologi Back-End dan Arsitektur Web

Back End

Back-end adalah bagian dari pengembangan aplikasi yang bekerja di sisi server untuk menangani logika bisnis, pengelolaan data, dan komunikasi antar server. Sederhananya, back-end bertanggung jawab atas segala proses yang terjadi di belakang layar untuk mendukung fungsi aplikasi agar berjalan dengan baik dan sesuai permintaan pengguna.

Contoh peran back-end dalam aplikasi web:

  • Mengelola data yang disimpan dalam database.
  • Memastikan keamanan data melalui autentikasi pengguna.
  • Memproses permintaan pengguna, seperti menyimpan atau menampilkan data tertentu.

Perbedaan antara Front-End dan Back-End:

  • Front-End: Bagian aplikasi yang terlihat dan dapat digunakan langsung oleh pengguna (disebut juga client-side).
  • Back-End: Bagian aplikasi yang bekerja di server dan tidak terlihat oleh pengguna. Ini termasuk server, database, dan API.

Komponen Utama Teknologi Back-End

  • Server: Tempat penyimpanan file aplikasi dan data yang mengelola permintaan klien.
  • Database: Tempat penyimpanan data aplikasi (misalnya, data pengguna, produk, transaksi).
  • API: Interface yang memungkinkan komunikasi antara front-end dan back-end.
  • Server-Side Programming: Bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis kode di sisi server.

Bahasa Pemrograman untuk Back-End

  • PHP: Sering digunakan di berbagai aplikasi web, terutama CMS seperti WordPress.
  • Python (Django, Flask): Memiliki sintaks yang mudah dipelajari, dengan Django sebagai framework populer.
  • JavaScript (Node.js): Memungkinkan JavaScript untuk berjalan di server dengan performa yang baik.
  • Ruby (Ruby on Rails): Fokus pada kemudahan dan produktivitas pengembang.
  • Java: Banyak digunakan di aplikasi perusahaan besar dan berbasis Android.
  • C# (.NET Core): Sangat cocok untuk aplikasi berbasis Windows dan sering digunakan dalam skala besar.

 Contoh Framework Back-End

  • Express.js (Node.js): Minimalis, fleksibel, dan mendukung aplikasi server-side JavaScript.
  • Django (Python): Framework "baterai terpasang" dengan banyak fitur bawaan.
  • Laravel (PHP): Memiliki fitur lengkap untuk pengembangan aplikasi web PHP dengan struktur yang rapi.
  • Spring Boot (Java): Memudahkan pengembangan aplikasi Java dengan konfigurasi minimal.
  • ASP.NET Core (C#): Dikembangkan oleh Microsoft dan mendukung aplikasi cross-platform.

Database yang Sering Digunakan

  • SQL Databases: MySQL, PostgreSQL, SQL Server – berorientasi pada data terstruktur.
  • NoSQL Databases: MongoDB, Cassandra – cocok untuk data tidak terstruktur, cocok untuk aplikasi besar atau real-time.

Contoh Studi Kasus

E-commerce Platform

  • Fitur Utama: Pengelolaan produk, keranjang belanja, dan transaksi.
  • Bahasa & Framework: PHP dengan Laravel atau Python dengan Django.
  • Database: MySQL untuk data produk dan pengguna.
  • API: RESTful API untuk menghubungkan front-end dengan back-end.

 

Peranan Back-End dalam Arsitektur Web

Dalam sebuah aplikasi web, back-end memiliki peranan yang penting untuk menjalankan berbagai logika dan alur yang kompleks. Berikut adalah beberapa peran utama dari back-end dalam arsitektur web:

a. Mengelola Data dengan Database

Back-end terhubung dengan database untuk menyimpan dan mengambil data yang dibutuhkan oleh aplikasi. Contoh data yang sering dikelola adalah:

  • Informasi pengguna (username, password, profil)
  • Data produk atau layanan (dalam aplikasi e-commerce)
  • Konten artikel atau berita (dalam portal berita)

Teknologi database yang umum digunakan:

  • SQL Databases: Seperti MySQL, PostgreSQL, yang menyimpan data dalam bentuk tabel.
  • NoSQL Databases: Seperti MongoDB, yang menyimpan data dalam bentuk dokumen JSON.

b. Proses Logika Bisnis

Logika bisnis adalah aturan dan proses yang mengatur bagaimana aplikasi bekerja. Misalnya:

  • Menghitung harga akhir setelah diskon dan pajak dalam aplikasi e-commerce.
  • Memverifikasi status pembayaran sebelum menampilkan informasi layanan yang aktif.

c. Otentikasi dan Keamanan Data

Back-end bertanggung jawab atas keamanan data pengguna dengan menerapkan sistem autentikasi, seperti:

  • Token-based Authentication (menggunakan JSON Web Token atau JWT).
  • OAuth untuk akses terhubung ke aplikasi pihak ketiga (misalnya login dengan akun Google). Ini memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses data dan fungsi tertentu.

d. Menyediakan API untuk Berkomunikasi dengan Front-End

Back-end menyediakan Application Programming Interface (API), yaitu perantara yang memungkinkan front-end untuk mengambil atau mengirim data ke server. API biasanya disusun dalam bentuk:

  • RESTful API: Menggunakan HTTP untuk komunikasi dan sering kali bekerja dengan data JSON.
  • GraphQL: Membolehkan klien untuk menentukan jenis data yang dibutuhkan dalam satu permintaan.

 

Arsitektur Web dan Hubungan antara Front-End dan Back-End

Arsitektur web adalah kerangka yang mendefinisikan cara komponen back-end dan front-end berinteraksi dalam sebuah aplikasi web. Arsitektur ini melibatkan:

  • Client (Browser): Di mana pengguna mengakses aplikasi (front-end).
  • Server: Di mana logika aplikasi dijalankan dan data diolah (back-end).
  • Database: Penyimpanan data aplikasi.

Interaksi antara Front-End dan Back-End:

Front-end mengirim permintaan ke back-end untuk mengambil atau memanipulasi data. Proses ini terjadi dalam beberapa langkah, yaitu:

  1. Permintaan (Request) dari Front-End ke Back-End
    Ketika pengguna melakukan tindakan, seperti mengklik tombol “Lihat Produk”, front-end akan mengirim permintaan HTTP ke back-end.
  2. Pemrosesan di Back-End
    Back-end menerima permintaan tersebut dan menjalankan logika bisnis yang sesuai, misalnya mengambil daftar produk dari database.
  3. Pengiriman Balasan (Response) dari Back-End ke Front-End
    Setelah data diproses, back-end mengirim respons berisi data (misalnya daftar produk) kembali ke front-end untuk ditampilkan ke pengguna.

Contoh jenis permintaan HTTP yang digunakan:

  • GET: Untuk mengambil data.
  • POST: Untuk menambah data baru.
  • PUT/PATCH: Untuk memperbarui data.
  • DELETE: Untuk menghapus data.

Contoh Skenario Interaksi Back-End dan Front-End

Misalkan kita memiliki aplikasi e-commerce sederhana dengan fitur pencarian produk. Ketika pengguna mengetik kata kunci produk dan menekan tombol "Cari", berikut langkah yang terjadi:

  • Front-End:
    1. Front-end mengambil input kata kunci dari pengguna.
    2. Front-end mengirim permintaan (request) GET ke endpoint API di back-end, misalnya /api/products?query=keyword.
  • Back-End:
    1. Back-end menerima permintaan, memeriksa apakah query ada di database.
    2. Jika data produk ditemukan, back-end mengirim hasilnya kembali ke front-end dalam format JSON.
  • Kembali ke Front-End:
    1. Front-end menerima data produk dari back-end.
    2. Front-end menampilkan daftar produk ke pengguna.

PHP


PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun 1994. 

Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta website menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat.

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pengguna PHP dari semua website dapat dilihat di bawah ini :




Materi



Php 1 from Fajar Baskoro


Buku



Studi kasus Aplikasi pendaftaran SBMPTN




Absensi




Latihan



Referensi :




PBO-Evaluasi Tengah Semester 2017

Bank merupakan  tempat berkumpulnya masyarakat untuk menyimpan atau pun mengambil uang. Sebelum melakukan transaksi biasanya nasabah diminta mengambil nomor antrian di mesin pencetak antrian.

Mesin pencetak antrian bank adalah system yang berfungsi untuk mengelola nomor urut antrian nasabah bank. Mesin ini mempunyai fungsi, mempermudah teller dan customer service, atau layanan lain pada bank tersebut, memanggil nasabah dan melayani sesuai dengan keperluan nasabah, pada masing-masing layanan.


Pengerjaan :

  1. Tuliskan Nama, Nrp, dan Kelas
  2. Buatlah program mesin antrian bank
  3. Tuliskan sourcecode programnya
  4. Buatlah screenshoot hasilnya
  5. Dikumpulkan di link koment blog ini. Posting pertama pukul 12.30 dan update terakhir pukul 23.59


MPPL-08-Evaluasi Tengah Semester

MPPL-08-Evaluasi Tengah Semester

Buatlah kelayakan studi untuk pendaftaran online di sekolah SMA-mu, berdasarkan ruang lingkup proposal Aplikasi SIAP PPDB/ PSB Online di bawah ini.


Proposal ppdb from Fajar Baskoro

Pengerjaan


Ketentuan Menjawab :
  1. Tuliskan Nama, Nrp, dan Kelas
  2. Tuliskan nama sekolah obyek study kelayakan
  3. Tuliskan link url sekolah
  4. Buat studi kelayakan minimal Teknik, Ekonomi, Operasional (bisa ditambah sosial, dan regulasi/hukum)
  5. Pengumpulan: Posting pertama pukul 10.00, Update terakhir 23.59 
  6. Tuliskan koment di blog saya  http://fajarbaskoro.blogspot.co.id/2017/04/mppl-08-evaluasi-tengah-semester.html