=================================================================================
Suatu ketika sang guru besar memberi sambutan dalam sebuah forum penyambutan mahasiswa baru.,
Seorang anak lelaki yang berprofesi sebagai loper koran merasakan perutnya lapar. Sedangkan ia tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Akhirnya ia berfikir untuk meminta sepiring makanan kepada sebuah rumah. Ketika ia menghampiri sebuah rumah, ia mengetuk pintu rumah tersebut. Tidak lama kemudian, keluarlah seorang gadis. Karena yang membukakan pintu tersebut adalah seorang gadis, Maka ia pun mengurungkan niatnya untuk meminta sepiring makanan. Ia hanya meminta segeurulas air putih. Padahal Ketika itu ia merasa lapar.
Lalu sang guru besar memotong ceritanya, ia bertanya kepada mahasiswanya, seandainya kita sebagai anak laki-laki tadi, mana yang kita pilih? Pilih malu atau mati. Mahasiswa pun menjawab dengan serempak.. “Maluuu..”. Nah, Coba kita lihat para pahlawan, mereka lebih memilih mati dengan terhormat ketimbang hidup dengan rasa malu.. Lalu sang guru besar bertanya kembali pada mahasiswanya, “Pilih malu atau mati?”. “Matii..”, jawab mahasiswanya. Lalu sang guru besar tersebut melanjutkan ceritanya,
Melihat anak lelaki di hadapannya yang lesu. Si gadis pun paham, si anak lelaki yang meminta segelas air ini terlihat kelaparan. Ia mengambil segelas susu dan memberikan kepada anak lelaki tersebut, agar ia kehilangan lapar serta dahaganya. Anak lelaki itu meminumnya sampai habis, lantas kemudian ia bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata si gadis itu menambahkan. Anak laki-laki itu berkata dalam hati:" Aku berterima kasih pada anda."
Sampai sini, makna kepahlawanan yang dapat kita ambil adalah, seorang pahlawan adalah mereka yang saat di mintai pertolongan, dia akan memberikan dengan ikhlas bahkan lebih dari yang diharapkan oleh yang meminta. Sang guru besar melanjutkan lagi ceritanya,
Tahun berganti tahun. Si anak gadis beranjak dewasa. Suatu ketika ia mengidap penyakit kronis. Ia sudah kehabisan uang sehingga jatuh miskin. Bahkan dokter dan tabib di desanya sudah angkat tangan untuk menyembuhkan penyakitnya. Hingga pada akhirnya ia di rujuk ke sebuah rumah sakit di sebuah kota.
Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang langka dan sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.
Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wanita itu pun berangsur sembuh. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, ia buka amplop tagihan tersebut dan melihat begitu banyak daftar tagihan. Benar saja, biaya yang harus dibayar sangat mahal dan tidak mungkin untuk dia cicil semasa hidupnya. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi:
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.."
tertanda, dr. Howard Kelly.
Itulah Kisah tentang makna kepahlawanan yang luar biasa dari dr. Howard Kelly. Ingatlah bahwa tiap perbuatan baik, cepat atau lambat akan dibalas oleh Tuhan dengan caranya sendiri yang sangat indah.
Orang yang suka berwisata kita sebut dengan wisatawan, orang yang suka berderma kita sebut dengan dermawan. Orang yang tinggal di biara, kita sebut dengan biarawan. Maka orang yang suka mencari pahala, disebut sebagai pahalawan. Namun karena orang dahulu sulit untuk mengucapkan kata pahalawan, maka kata tersebut kini kita dengar dengan pahlawan.
Seorang pahalawan, matipun masih dihormati, karena pahala yang ia berikan dikenang oleh orang banyak. Kita lihat bagaimana pahlawan yang sudah meninggal, diistimewakan dengan dimakamkan di taman makam pahlawan. Apabila ia hidup, maka ia akan hidup dengan terhormat. Mendapat fasilitas yang memadai dari pemerintah.
Sebagai mahasiswa, jika kita berkuliah ingin mendapat nilai A itu baik. Tetapi alangkah lebih baik lagi jika kita kuliah dengan sebaik-baiknya tanpa berpikir nilai. Mengerjakan tugas dari dosen dengan semaksimal mungkin. Berikutnya, seperti pada sebuah perlombaan. Urusan hadiah kita serahkan kepada panitia.
Diskusi penuh inspirasi dengan sang Guru Besar
Prof Ir Mukhtasor MEng PhD
Anggota Dewan Energi Nasional Indonesia
2 komentar
komentarpelajaran yang indah.......
ReplyWoow....
Reply