PBO 1 - Konsep OOP



Apa Itu OOP? Dalam bahasa Indonesia, OOP bisa disebut sebagai pemrograman berorientasi objek. OOP adalah metode pemrograman komputer yang menyusun desain perangkat lunak berdasarkan data atau objek, bukan sekadar urutan perintah. Tujuan utama OOP adalah mempermudah proses pengembangan program agar lebih terstruktur dan efisien. 

Di dalam OOP, terdapat variabel (atribut) dan fungsi (metode) yang dibungkus dalam sebuah kelas. Dari kelas tersebut, programmer bisa membuat objek yang saling berhubungan dan dapat berinteraksi untuk menyelesaikan permasalahan dalam program. Dengan cara ini, program yang rumit bisa dipecah menjadi potongan kode yang lebih kecil, sederhana, dan bisa dipakai kembali. 

Jika pada pemrograman konvensional (prosedural) seorang programmer lebih fokus pada logika langkah demi langkah, maka dalam OOP fokusnya ada pada objek yang memiliki atribut dan perilaku tertentu. Pendekatan ini membuat program lebih mudah diatur, diperbarui, dan dipelihara, terutama pada proyek yang besar dan kompleks.

OOP juga bersifat fleksibel karena dapat digunakan di berbagai bahasa pemrograman modern, seperti C++, Java, Python, hingga JavaScript. Melalui konsep kelas, programmer bisa menentukan atribut yang dimiliki oleh sebuah objek (misalnya warna, ukuran, atau karakteristik lain), sehingga proses pengembangan aplikasi menjadi lebih jelas dan terarah.

Sejarah Singkat OOP 

Konsep OOP pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an melalui bahasa pemrograman Simula, yang dikembangkan di Norwegia. Simula memaparkan ide class dan object yang menjadi dasar OOP hingga kini. 

Selanjutnya, pada 1970-an, tim di MIT mengembangkan bahasa Smalltalk, yang semakin mempopulerkan paradigma berbasis objek. Dari sana, lahirlah bahasa-bahasa modern seperti C++, Java, Python, dan C#, yang mengadopsi prinsip OOP dan menjadi standar utama dalam pengembangan software hingga saat ini. 

Komponen Dasar dalam OOP 

OOP adalah paradigma pemrograman yang fokus pada objek. Agar lebih mudah dipahami, mari kita lihat komponen utama dalam penggunaan OOP: 

Class 

Class adalah bisa dibilang sebagai sebuah template dari objek. Misalnya, kalau kita membuat class Mobil, maka di dalamnya kita bisa mendefinisikan atribut (warna, merk, tahun) dan metode (fungsi jalan, fungsi berhenti). 

Object 

Object adalah hasil nyata dari class. Jika mobil adalah class, maka mobil Toyota Avanza warna merah tahun 2020 adalah objek. Object ini dibuat dari class dan memiliki data spesifik. 

Atribut 

Atribut adalah data atau variabel yang dimiliki oleh sebuah objek. Contoh pada objek mobil, atributnya bisa berupa warna = merah, merk = Toyota, tahun = 2020. 

Metode (Method) 

Metode adalah fungsi atau perilaku yang bisa dilakukan oleh objek. Contoh, objek mobil memiliki metode jalan() atau berhenti(). Dengan metode, objek bisa melakukan aksi sesuai kebutuhan.

Konsep OOP 

Secara proses teknis, OOP memiliki kaidah khusus berupa empat prinsip dasar seperti enkapsulasi, abstraksi, pewarisan, dan polimorfisme. Berikut kami uraikan empat prinsip dasar untuk membantu Anda memahami dasar-dasar program komputer OOP dan memahami kerangka kerja umum tentang cara kerjanya! 

1. Encapsulation Encapsulation atau pengkapsulan adalah konsep tentang pengikatan data atau metode berbeda yang kemudian disatukan, atau istilah gampangnya “dikapsulkan”, hingga menjadi satu unit data. Ringkasnya, berbagai macam objek yang ada dalam kelas tersebut bisa berdiri sendiri tanpa terpengaruh oleh yang lain.  Programmer tidak harus mengetahui informasi yang disajikan secara rinci karena semua sudah menjadi satu kesatuan. Itulah mengapa proses enkapsulasi justru mempermudah dalam penggunaan sebuah objek dari suatu kelas, atau singkatnya, encapsulation mempermudah pembacaan kode. 

2. Abstraction Abstraction dalam konsep OOP adalah menyembunyikan detail latar belakang dan hanya mewakili informasi yang diperlukan untuk dunia luar saja. Jadi, programmer cukup memerintahkan suatu fungsi, tanpa perlu memiliki pengetahuan soal bagaimana fungsi itu bekerja. Sama seperti ketika memakai gadget, Anda cukup memberi suatu perintah, tanpa harus tahu bagaimana proses terlaksananya perintah itu. Konsep ini merupakan proses penyederhanaan konsep dunia nyata menjadi komponen yang sangat diperlukan.  

3. Inheritance Inheritance merupakan kemampuan membentuk kelas baru yang mempunyai fungsi turunan atau serupa dengan fungsi yang sebelumnya sudah ada. Sistem dalam konsep ini berjenjang, sehingga semakin jauh subclass atau turunannya, semakin sedikit pula kesamaan fungsinya.  

4. Polymorphism Pertanyaan “Apa itu OOP?” sebenarnya dapat dijawab dengan satu kata, yakni polymorphism, karena salah satu ciri utama OOP adalah adanya polymorphism. Suatu pemrograman tidak dapat dikatakan sebagai OOP tanpa adanya polymorphism. Sederhananya, polymorphism dalam OOP adalah konsep di mana suatu objek yang berbeda dapat diakses melalui interface yang sama.  Contoh penggunaan polymorphism dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat ketika Anda mempunyai fungsi untuk menghitung luas suatu benda, padahal benda itu berbentuk segitiga, lingkaran, serta persegi. Fungsi dari polymorphism adalah ketika Anda memasukkan fungsi perhitungan luas ketiga benda tersebut, dimana setiap benda memiliki metode perhitungannya sendiri. Hal ini akan mempermudah perintah yang sama untuk beberapa class dan subclass tertentu, bukan?

Contoh


https://blog.rumahweb.com/oop-adalah/

Absensi



Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »