Blogwalking

Dalam dunia blogging sering kali kita mendengar istilah blogwalking. Kegiatan blogwalking atau berkunjung ke blog orang lain harus kita gunakan dan manfaatkan sebaik mungkin untuk sesuatu yang bermanfaat.


Berikut beberapa cara dan tehnik yang semestinya Anda perhatikan saat melakukan blogwalking agar kegiatan tersebut tidak sia-sia.

  1. Baca Dulu Isi Artikel. Salah satu hal yang sering dilakukan sebagian besar blogger saat blogwalking adalah tidak membaca seluruh artikel yang di blog yang mereka kunjungi. Jelas ini adalah sesuatu yang tidak baik. Jika hal ini dilakukan biasanya yang terjadi adalah mengirimkan komentar yang salah atau nggak nyambung dengan artikel.  Komentar yang salah atau nggak nyambung tentu saja akan membuat reputasi kita menurun, baik itu di mata si pemilik blog yang kita komentari maupun pembaca lainnya.
  2. Mendapatkan Ilmunya. Saat kita berkunjung ke blog orang lain, tentu kita akan membaca isi artikel blog tersebut, dan pasti mengandung wawasan dan ilmu tentang sesuatu. Maka dapatkan hal itu dengan membaca artikelnya dengan tuntas. Banyak hal yang kita belum kuasai, dan pengetahuan itu dimana-mana, termasuk di blog orang lain. Bukan tidak mungkin sesuatu yang selama ini kita cari ada di blog yang sedang kita kunjungi.


Beberapa blog yang saya gunakan untuk menampung blogwalking :
  1. Indie School, wadah pengembangan digital
  2. http://guruera20.blogspot.co.id/
  3. http://opini20.blogspot.co.id
  4. http://fajarbaskoro.blogspot.co.id
  5. http://edudigital20.blogspot.co.id
  6. https://ase.tufts.edu/devtech/CSEdWeek2016.html
  7. https://csedweek.org/learn
  8. http://partners.disney.com/hour-of-code?cds&cmp=vanity%7Cnatural%7Cus%7Cmoanahoc%7C
  9. http://www.slj.com/2016/12/reviews/best-of/top-10-tech-2016/
  10. https://code.org/learn/robotics
  11. http://www.2dgameartguru.com/
  12. https://brashmonkey.com/forum/index.php?/topic/3505-spriter-run-and-gun-art-pack-now-available-only-5-days-left/
  13. https://brashmonkey.com/forum/
  14. http://2dgameartforfree.blogspot.co.id/2014/
  15. http://esotericsoftware.com/
  16. https://sellfy.com/p/LlFk/
  17. https://design.tutsplus.com/id/tutorials/how-to-create-an-animated-pixel-art-video-game-sprite-in-adobe-photoshop--cms-25363


MPPL17-05 Project Charter

Project charter atau disebut juga Project Overview Statement (POS) adalah  ikhtisar proyek yang berupa dokumen bertanda tangan yang resmi yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengesahkan sebuah proyek. Oleh karena itu, project charter ini dibuat tentu saja setelah proposal proyeknya disetujui. Tanpa project charter, tujuan proyek akan menjadi ambigu dan kadang tidak dipahami secara benar oleh para stakeholder. 

Sebuah project charter biasanya berisi :
  1. Otorisasi proyek. Sebuah pernyataan singkat harus ada untuk mengidentifikasi proyek disahkan oleh siapa.
  2. Penunjukan manajer proyek. Nama manajer proyek, termasuk deskripsi tanggung jawabnya harus dicantumkan dengan jelas.
  3. Stakeholder utama. Semua stakeholder kunci yang disebutkan di proposal proyek, serta pihak-pihak yang bakal mempengaruhi jalannya proyek, harus ditulis dengan jelas. Fungsi dan peranan mereka juga harus dijabarkan untuk menghindari tumpang tindih. Tulis semua stakeholder, peranan mereka, serta bagaimana mereka berkontribusi terhadap proyek.
  4. Tujuan. Demi kesuksesan proyek, tujuan harus dinyatakan secara jelas dan disetujui. Tujuan ini harus sama dengan tujuan yang dicantumkan dalam proposal proyek. Setidaknya, tujuan harus memenuhi karakteristik: Spesifik, Terukur, Bisa dicapai (realistis), Relevan dengan strategi organisasi, Ada batasan waktu (Time)
  5. Prioritas. Daftar prioritas (waktu, biaya, cakupan, dll) harus dicantumkan dan diurutkan sesuai tingkat penting tidaknya. Prioritas ini sebisa mungkin jangan berubah hingga proyek selesai.
  6. Pernyataan cakupan. Pernyataan cakupan menggambarkan aktivitas utama dari proyek sehingga dapat diketahui jika ternyata ada aktivitas tambahan yang dilakukan. Kadang, perlu juga dicantumkan apa yang tidak dicakup, sebagai penegasan. 
  7. Kebutuhan produk. Bagian pemasaran dan pelanggan akan membantu mendefinisikan kebutuhan produk (produknya bisa apa dan bagaimana caranya). Pada proses perencanaan selanjutnya, kebutuhan produk ini akan digodok lebih lanjut. Perlu diingat, kebanyakan pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai mereka tahu apa yang bisa kita berikan.
  8. Asumsi proyek. Semua asumsi terkait dengan proyek harus digambarkan dengan gamblang. Termasuk ketersediaan sumber daya, informasi, pendanaan, dan keahlian anggota tim.
  9. Batasan-batasan proyek. Segala bentuk batasan yang ada pada proyek harus diceritakan. Termasuk keterbatasan dana, waktu, peraturan, atau standar kualitas yang harus dipenuhi.
  10. Risiko proyek. Hambatan dan risiko (ancaman) yang mungkin merintangi pencapaian tujuan proyek harus dipertimbangkan. Setiap risiko harus dianalisis, dihitung, dan diprioritaskan sebisa mungkin dengan informasi yang ada.
  11. Daftar Deliverable atau produk. Daftar produk yang bisa digunakan oleh pelanggan atau yang diserahkan ke bagian produksi harus dicantumkan, baik berupa produk antara atau produk jadi.
  12. Estimasi biaya. Perkiraan biaya yang disetujui dalam proposal proyek harus disertakan dalam project charter. Perkiraan ini bisa mencakup hal seperti: Apakah anggaran sudah fix, tidak berubah? Mengapa dianggarkan sekian dan sekian?
  13. Estimasi jadwal. Perkiraan jadwal pada proposal proyek juga disebutkan di dokumen ini. Kapan deadline-nya, mengapa harus selesai tanggal sekian, dan sebagainya.
  14. Kontrol perubahan terintegrasi. Project charter harus mendefinisikan bagaimana bila ada perubahan pada project charter, atau rencana manajemen proyek yang disetujui akan dikelola. Proses seperti manajemen konfigurasi, atau pusat rilis software harus dijelaskan secara detil, termasuk siapa yang berwenang menyetujui atau menolak perubahan.
  15. Kriteria keberhasilan. Penting untuk menentukan kriteria sukses sebuah proyek. Tidak semua proyek yang selesai on time, sesuai anggara, atau sesuai cakupan serta merta dinyatakan sukses. Harus ada kriteria keberhasilan sebuah proyek.
Materi Project Charter
Template Project Charter
Contoh Project Charter

MPPL17-04 Menentukan Ruang Lingkup Proyek

Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.

Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
  1. Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
  2. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
  3. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Ruang Lingkup Proyek

Ruang lingkup proyek meliputi, tata cara untuk menentukan waktu proyek dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan, pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek tersebut dimulai.


Ruang lingkup proyek merupakan definisi hasil akhir atau misi proyek yang dijalani dan bisa merupakan produk atau servis untuk konsumen / klien.  Tujuannya adalah  agar apa yang akan diberikan sebagai hasil dari proyek pada pengguna akhir menjadi jelas dan agar pelaksanaan proyek dapat lebih fokus kepada tujuan.

Ruang Lingkup Proyek berisi  :

  • Project objectives, vision, mission dan goal (tujuan proyek);
  • Deliverables (apa yang akan diberikan pada user pada akhir proyek);
  • Milestones (penanda pencapaian dalam proyek);
  • Technical Requirements (kebutuhan teknis yang menjamin pemenuhan kinerja yang diminta oleh konsumen);
  • Limits, exclusions dan contraints (batasan dan pernyataan apa yang tidak termasuk);
  • Reviews with customers (untuk mencek apakah sudah sesuai dengan yang diminta oleh konsumen);
  • Secara keseluruhan dituliskan dalam sebuah: Feasibility Plan.

Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer proyek dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu :

  1. Perencanaan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, manajer proyek akan mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan, diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan perubahan akan ruang lingkup proyek.
  2. Mendefinisikan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan.
  3. Membuat Work Breakdown Structure. WBS merupakan pembagian deliverables proyek berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada umumnya dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak orang dan deliverables, sehingga sangat penting untuk mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.
  4. Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek. Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.
  5. Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek. Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukannya kontrol terhadap perubahan ruang lingkup proyek. Perubahan yang tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.


Manajemen ruang-lingkup-proyek from Fajar Baskoro

Ruang Lingkup



Contoh Proposal Penawaran 1 :



Contoh Proposal Penawaran 2 :





MPPL17-03 Pembuatan KAK/ TOR

Kerangka Acuan Kerja atau Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah dokumen yang memuat gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan proyek yang akan dilakukan. Dokumen tersebut berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan. 

Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. KAK dalam bahasa Inggris adalah Term Of Reference yang disingkat TOR.




KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga. Dalam KAK tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan biaya kegiatan.


Format/ Isian KAK




Format kak from Fajar Baskoro

Contoh KAK Proyek





Standar Pembiayaan



Billing inkindo from Fajar Baskoro

Contoh Proyek Amazon

 

 


PWeb-2- Form HTML dan CSS

PWeb-2- Form HTML dan CSS

Salah satu dasar script HTML yang sering digunakan adalah pembuatan form atau formulir. Dalam pembuatan form, tag form  dan input  digunakan bersama-sama untuk meminta masukan dari user untuk dikirim ke server. Tag form  membuat kerangka dan tag input  menyediakan elemen antarmuka dengan user.

Atribut method dalam pembuatan form memiliki 2 nilai yaitu POST dan GET. Metode GET mengirimkan data pada server dengan cara meletakkan data pada bagian akhir URL yang ditunjuk. Sedangkan untuk metode POST mengirimkan data secara terpisah.



PWeb-1-Pemrograman Web

Pemrograman web adalah  cara membuat aplikasi yang berjalan di dalam platform web dengan menggunakan  bahasa pemrograman yang dapat berjalan di server. Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman web ini antara lain PHP, JSP, ASP dan lain-lain. 

Pada pemrograman web terdapat 2 sisi programming. Yang pertama itu Client side programming, client side programming itu proses dilakukan pada sisi client (browser), script programnya dapat dilihat hanya dengan menggunakan view source. Script tergantung pada browser, bila browser tidak mendukung script, maka hasil tidak akan terlihat. Trus yang kedua itu Server side programming  yaitu proses dilakukan pada sisi server, tidak tergantung pada browser, script programnya tidak dapat terlihat sehingga lebih aman dan dapat melakukan konektifitas dengan database, dapat juga memanipulasi.









Latihan Kelas


1. Membuat Tabel

2. Membuat Login


3. Pengumpulan

PBO-1a Silabus Materi Pemrograman Berbasis Objek

Deskripsi

Kuliah ini mengajarkan konsep pemrograman berorientasi obyek disertai contoh penerapan konsep pemrograman berorientasi obyek pada bahasa Java. Pada kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan permasalahan ke dalam konsep pemrograman berorientasi obyek dengan diberikan tugas-tugas pemrograman dan tugas proyek



Materi

  • Pengenalan Objek
  • Pengenalan Tipe Data Dasar pada Java
  • Membuat Objek
  • Operator Aritmatika, Logika dan Penugasan
  • Pengambilan Keputusan
  • Perintah Perulangan (loop)
  • Anatomi Class
  • Anatomi Method
  • Relasi Antar Objek
  • Static Modifier
  • Class bersarang (nested)
  • Interface
  • Events dan Listener
  • Array
  • Array Suatu Objek
  • Class Vektor
  • Pembuatan Subclass
  • Overriding Methods
  • Tingkatan Class (Class Hierarcy)
  • Polymorphism Class
  • Interface Hierarchies
  • Exception
  • Input/Output Streams
  • Standard I/O
  • Pengenalan GUI pada Java
  • Container
  • Component
  • Layout Manager
  • Model Penngembangan Software
  • Pembuatan Prototype
  • Pengetesan
  • Proses implementasi struktur data dengan java

Referensi



  1. Java Programming, Educational Services, Student Guide, Sun Microsystems 2014
  2. John R. Hubbard, Programming With Java, McGraw-Hill
  3. Patrick Niemeyer, Jonathan Knudsen, Learning Java, O’reilly, CA
  4. Deitel Deitel, Java How To Programming , Third Edition, Sybex, 2015, San Francisco,


Penilaian


UAS    : 30 %
UTS    : 30%
Tugas  : 40 %


MPPL17-02 Materi 2 Siklus Hidup Proyek Perangkat Lunak

Siklus Hidup Proyek

Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal gagasan hingga proyek dinyatakan selesai.




1- Konsepsi

a)    Tahap konsepsi ada dua bagian, yakni:
  1. Bagian pertama; Inisiasi Proyek. Merupakan tahap munculnya ide tentang proyek yang dimulai dari penemuan masalah. Selanjutnya masalah yang ditemukan perlu dirumuskan dengan jelas berikut tujuan pemecahan masalah tersebut. Dua hal tersebut menjadi dasar bagi pencarian alternatif solusi.
  2. Bagian Kedua; Kelayakan Proyek. Merupakan proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail untuk dilihat sejauh mana solusi memberikan manfaat yang lebih besar dari pengorbanan/ biaya.  Tiga hal pokok yang harus dijawab pada tahap kelayakan ini adalah apa saja yang diperlukan, kapan dilakukan, siapa yang terlibat.

b)    Proposal Proyek
Pada tahap konsepsi  memunculkan Requestst For Proposal (RFP). RFP memuat tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performance, batasan ongkos dan jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak RFP dibuat berdasarkan permintaan user. Namun, proposal proyek bisa juga dibuat atau diajukan tanpa terlebih dulu ada permintaan dari user tetapi berdasarkan penawaran. Proposal Proyek memerlukan biaya dan waktu tersendiri dan dibuat oleh tim manajemen puncak.

Pembuatan proposal proyek adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan. Secara ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa hal pokok sebagai berikut:
  1. Surat Pengantar. Merupakan bagian penting dari proposal yang secara ringkas memuat kualifikasi, pengalaman dan minat kontraktor terhadap proyek.
  2. Ringkasan Eksekutif. Berisi ringkasan yang dapat digunakan user untuk melihat relevansinya terhadap kebutuhan user dan kontribusinya terhadap penyelesaian masalah. Isi pokok: deskripsi singkat proyek, tujuan, kebutuhan secara keseluruhan, hambatan dan area masalah.
  3. Bagian Teknis. Berisi penjelasan tentang lingkup proyek dan pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam proyek dab pekerjaan-pekerjaan yang ada. Bagian ini harus dibuat detail untuk menghindari kesalahpahaman.
  4. Manfaat dan Keuntungan yang Diperoleh. Berisi gambaran keuntungan/ manfaat realistis dengan cukup detail terkait proyek.
  5. Jadwal. Berisi skedul penyelesaian proyek.. penyusunannya didasarkan pada struktur pemecahan pekerjaan dan tahapan proyek.
  6. Bagian Keuangan. Berisi penjelasan mengenai biaya langsung, biaya tidak langsung sesuai beban tenaga kerja dan bahan yang digunakan, sistm kontrak dan pembayaran.
  7. Bagian Legal. Berisi masalah-masalah perubahan/ penghentian  yang mungkin muncul berikut prosedur untuk menangani perubahan atau penghentian proyek.
  8. Kualifikasi Manajemen. Berisi latar belakang organisasi kontraktor, pengalaman yang dimiliki, prestasi yang dicapai, situasi keuangan, susunan tim dan orang-orang kunci yang ada dalam organisasi. Dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

c)    Pemilihan Proposal Proyek
Proposal yang masuk selanjutnya akan dievaluasi untuk penseleksian. Secara umum evaluasi proposal proyek meliputi hal-hal sebagai berikut:
  1. Evaluasi administratif. Evaluasi ini untuk menentukan apakah proposal proyek telah memenuhi ketentuan-ketentuan administratif  yang disyaratkan misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial
  2. Evaluasi isi proposal proyek. Pada tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya personel, metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan jadwal. Kriteria yang digunakan bergantung pada jenis proyek.

Contoh form penilaian proposal
No            Kriteria                                Bobot        Nilai            Bobot x nilai
1            Personel          
2            Teknis          
3            Harga          
4            Performansi/Kualitas          
                                                                                    Total   =

d)    Negosiasi Kontrak
Negosiasi anatara pemilik proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih dimaksudkan untuk  menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya masalagh teknis dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal dan performansi.

Bagi pemilik proyek (user) sasaran negosiasi yang dilakukan pada umumnya untuk mendapatkan persyaratan yang paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah persyaratan yang membatasi ruang gerak.

Sedang dari sisi kontraktor berusaha untuk mengurangi resiko dan menekan biaya dengan mengusulkan beberapa penyimpangan dari persyaratan


2- Perencanaan

 Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan

1)    Penyiapan rencana proyek secara detail
Isi rencana proyek biasanya meliputi hal-hal sbb:
  1. i Jadwal pekerjaan
  2. ii.    Anggaran dan sistim pengendalian biaya
  3. iii.    Work Breakdown Structure secara rinci
  4. iv.    Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
  5. v.    Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
  6. vi.    Rencana pengujian hasil proyek
  7. vii.    Rencana dokumentasi
  8. viii.    Rencan peninjauan pekerjaan
  9. ix.    Rencana pelaksanaan hasil proyek

Semua rencana-rencana tersebut di atas harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user.

2)    Penentuan spesifikasi proyek secara rinci
Ada dua macam jenis spesifikasi yakni
  1. Spesifikasi kebutuhan user. Spesifikasi ini akan berhubungan dengan hasil yang diinginkan oleh user secara umum. Spesifikasi kebutuhan user akan menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau tidak.
  2. Spesifikasi kebutuhan proyek. Spesifikasi kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari kebutuhan user. Terjemahan ini bisa dalam bentuk, ukuran, kapasitas, kecepatan, dll.

 

3- Eksekusi

 Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan seperti:

  1.  Pengembangan Perankat lunak . Dalam tahap ini spesifikasi diterjemahkan ke dalam bentuk development proces
  2. Pengadaan. Pada tahap ini dilakukan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material.
  3. Produksi .Setelah fasilitas dan bahan tersedia, maka dilakukan pelaksanaan produksi berikut pengawasan dan pengendalian sumberdaya yang digunakan dan progress report.
  4. Implementasi. Pada tahap ini dilakukan penyerahan hasil akhir proyek. Penyerahan dapat disertai dengan training untuk user,

4- Operasi 

 Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai dan user mulai mengoperasikan hasil proyek tersebut.

Referensi Pembuatan RFP


http://oursolving.blogspot.com/2012/02/27-permintaan-dokumen-proposal.html
https://prezi.com/3wyxsnpmdunm/request-for-proposal/
https://jasadesainbagus.wordpress.com/2012/08/29/menulis-request-for-proposal-untuk-desain-web-site-dan-pengembangan/
https://endangcahyapermana.files.wordpress.com/2017/03/request-for-proposal-rfp-standar.pdf

MPPL17-01 Materi 1 Pengenalan Manajemen Proyek

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan konsep dasar, pengetahuan dan kemampuan dalam manajemen projek perangkat lunak yang meliputi: manajemen perencanaan proyek, ruang lingkup, estimasi waktu, estimasi biaya, estimasi sumber daya, koordinasi sumber daya, kualitas dan resiko projek, pengadaan projek dan komunikasi projek. Disamping itu mata kuliah ini juga memberikan wawasan dan kemampuan dalam mengantisipasi perubahan organisasi terutama yang berhubungan proyek perangkat lunak di masyarakat.

Tujuan

Pada akhir kuliah, peserta kuliah diharapkan mampu memahami mengenali dan memahami fungsi majamen proyek perangkat lunak, memahami cakupan manajemen proyek  dan keterkaitannya dengan fungsi-fungsi dan aktifitas-aktifitas lain dalam proyek perangkat lunak, mengenali faktor-faktor penting dalam pengelolaan proyek , mendemonstrasikan pengelolaan proyek perangkat lunak.


Referensi


  1. Schwalbe, K. 2015  Information Technology Project Management, Course Technology.
  2. Gido, J, Clements,J.P 2016. Successful Project Management. Ohio:International Thompson Business Press.
  3. Internet, dan Sumber lain yang relevan.

Materi


  • Overview Materi Terkait, mencakup review mengenai fungsi manajemen, komponen proyek, dan siklus hidup proyek perangkat lunak.
  • Pengertian Proyek, memberikan uraian tentang pengertian dan karakteristik proyek serta memberikan gambaran perbedaan dengan aktifitas rutin. 
  • Cakupan Manajemen Proyek ,  langkah-langkah pengelolaan proyek , serta teknik-teknik untuk melaksanakannya. 
  • Perencanaan Proyek, memberikan uraian tentang aspek-aspek penting dalam perencanaan proyek , estimasi kebutuhan proyek, serta hal-hal untuk memulai proyek. 
  • Pengukuran dan Kualitas Proyek, memberikan uraian tentang aspek-aspek penting dalam pengukuran proyek dan cara mengukurnya, serta kualitas proyek yang mencakup kualitas proses dan kualitas hasil. 
  • Resiko dan Pengendalian Proyek, menyampaikan uraian tentang perlunya memahami resiko dalam pelaksanaan proyek serta hal-hal yang untuk pengendalian selama pelaksanaan proyek . 
  • Manajemen Perubahan dan Manajemen Konfigurasi, memberikan uraian tentang pengertian manajemen perubahan dan langkah-langkah dalam manajemen konfigurasi proyek 
  • Personalia dan Tim Proyek, memberikan uraian tentang karakteristik personal proyek, pembentukan tim proyek, membangun komunikasi dalam tim proyek, serta pengelolaan tim proyek.
  • Pengakhiran Proyek, memberikan uraian tentang penyusunan rencana pengakhiran proyek serta rencana perawatan hasil pelaksanaan proyek.

Penilaian

  • Tugas (individual dan kelompok)  40%
  • Ujian Tengah Semester          30%
  • Ujian Akhir Semester  30% 

Materi 1





Video