Spesifikasi Proyek Website

 


Dokumen Spesifikasi Proyek Website

1. Pendahuluan

Website merupakan media digital yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi, memperluas jangkauan bisnis, serta membangun citra sebuah entitas. Berdasarkan tujuan dan fungsinya, website dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama, yaitu: Website Perusahaan (Company Profile), E-Commerce / Online Store, Portal Berita, Blog / Personal Website, Forum / Komunitas Online, dan Landing Page.

Dokumen ini menjelaskan spesifikasi detail masing-masing kategori website sebagai acuan dalam perencanaan dan pengembangan proyek.


2. Spesifikasi Proyek Website per Kategori

2.1 Website Perusahaan (Company Profile)

  • Tujuan:
    Menyediakan informasi resmi tentang perusahaan/instansi untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik.

  • Fitur Utama:

    • Halaman profil perusahaan

    • Visi & misi

    • Portofolio & klien

    • Produk/jasa yang ditawarkan

    • Kontak & lokasi perusahaan

  • Contoh Implementasi:
    Website resmi sekolah, instansi pemerintah, atau perusahaan swasta.


2.2 E-Commerce / Online Store

  • Tujuan:
    Menjadi platform digital untuk transaksi jual beli produk/jasa.

  • Fitur Utama:

    • Katalog produk lengkap dengan deskripsi & foto

    • Keranjang belanja

    • Sistem pembayaran online (payment gateway)

    • Status & pelacakan pesanan

    • Integrasi ekspedisi/logistik

  • Contoh Implementasi:
    Tokopedia, Shopee, atau toko online brand tertentu.


2.3 Portal Berita / Media Online

  • Tujuan:
    Menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan cepat dalam berbagai kategori.

  • Fitur Utama:

    • Artikel berita terbaru

    • Kategori berita (politik, ekonomi, teknologi, hiburan, dll.)

    • Sistem manajemen konten (CMS)

    • Komentar pembaca

    • Integrasi media sosial untuk berbagi berita

  • Contoh Implementasi:
    Detik, Kompas, Tempo.


2.4 Blog / Personal Website

  • Tujuan:
    Menjadi media personal untuk berbagi opini, pengalaman, atau pengetahuan tematik.

  • Fitur Utama:

    • Artikel/blog post dengan kategori

    • Komentar pembaca (opsional)

    • Arsip tulisan

    • Integrasi sosial media

  • Contoh Implementasi:
    Blog traveling, blog teknologi, blog pendidikan.


2.5 Forum / Komunitas Online

  • Tujuan:
    Menjadi ruang interaksi digital bagi komunitas dengan minat atau kebutuhan yang sama.

  • Fitur Utama:

    • Registrasi & login anggota

    • Kategori forum dan thread diskusi

    • Sistem komentar & voting

    • Moderasi dan aturan komunitas

    • Profil pengguna & sistem reputasi

  • Contoh Implementasi:
    Kaskus, Reddit, forum otomotif, forum teknologi.


2.6 Landing Page

  • Tujuan:
    Mengarahkan pengunjung agar melakukan tindakan spesifik (konversi), seperti mendaftar, membeli, atau mengikuti event.

  • Fitur Utama:

    • Headline & subheadline persuasif

    • Hero image/video sebagai daya tarik

    • Call to Action (CTA) jelas

    • Formulir singkat (misalnya pendaftaran)

    • Testimoni atau social proof

    • Informasi singkat tentang produk/event

  • Contoh Implementasi:
    Landing page pendaftaran webinar, promosi event wisata, promo aplikasi digital.


3. Persyaratan Teknis Umum

  • Desain: Responsif (mobile-friendly), user-friendly, dan konsisten.

  • Teknologi: HTML5, CSS3, JavaScript, serta framework (Bootstrap/Tailwind, React, atau CMS sesuai kebutuhan).

  • Keamanan: SSL (HTTPS), proteksi data pengguna.

  • Integrasi: Media sosial, payment gateway, API eksternal sesuai kategori.

  • Optimasi: SEO-friendly, kecepatan loading optimal.


4. Kesimpulan

Dokumen ini merangkum spesifikasi proyek website sesuai dengan kategori utamanya. Setiap kategori memiliki tujuan, fitur, dan implementasi yang berbeda. Dengan acuan ini, proses perancangan, pengembangan, dan implementasi website dapat lebih terarah sesuai kebutuhan pengguna atau organisasi.

PWEB - Landing Page

 

Pengertian

Landing page adalah halaman web tunggal yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu, seperti mengumpulkan informasi kontak, mendorong penjualan, atau mengarahkan pengunjung ke tindakan spesifik. 

Landing page biasanya muncul setelah seseorang mengklik sebuah link dari sosial media, google ads, dan link link eksternal lain nya.

Tujuan Landing Page

Tujuan nya adalah seputar marketing atau pemasaran, beberapa penerapan landing page yang sering ditemui diantaranya:

  • Memperkenalkan sebuah produk
  • Mengumpulkan email subscribers
  • Menginformasikan promo spesial dan banyak lain nya.

Karakteristik Landing Page

  • Single Page: Hanya satu halaman dengan fokus utama.
  • Fokus pada CTA (Call to Action): Misalnya "Daftar Sekarang", "Beli Sekarang", "Download Gratis".
  • Minim Navigasi: Agar pengunjung tidak terdistraksi.
  • Desain Menarik & Persuasif: Menggunakan visual, testimoni, dan copywriting yang kuat.
  • Formulir / Tombol Aksi: Biasanya untuk pendaftaran, pembelian, atau pengumpulan data.

Jenis Landing Page

Lead Generation Landing Page
Mengumpulkan data pengunjung (email, nomor telepon, dll).
Contoh: Halaman pendaftaran webinar.

Click-Through Landing Page
Menjembatani sebelum pengunjung diarahkan ke halaman lain.
Contoh: Halaman penjelasan produk sebelum masuk ke checkout.

Sales Landing Page
Fokus menjual produk/jasa dengan CTA langsung beli.
Contoh: Halaman promosi produk digital.

Elemen Landing Page

Agar tidak terjebak dalam kesalahan tersebut, ada 8 elemen penting yang harus ada di landing page Anda. Dengan memahami elemen-elemen ini, Anda akan lebih mudah menarik perhatian pengunjung dan meyakinkan mereka bahwa produk atau jasa Anda adalah solusi terbaik yang mereka butuhkan.

Struktur Elemen Landing Page

1. Header / Hero Section

  • Logo kecil (opsional)

  • Judul utama (headline) yang menarik perhatian

  • Subjudul yang menjelaskan manfaat/penawaran

  • Tombol Call to Action (CTA) → “Daftar Sekarang”, “Beli Sekarang”, “Mulai Gratis”

  • Gambar/ilustrasi/hero image

2. Benefit Section

  • Judul singkat: “Mengapa Memilih Kami?”

  • 3–4 poin keunggulan/fitur utama

  • Bisa menggunakan ikon untuk memperjelas

3. Social Proof / Testimoni

  • Testimoni pengguna

  • Logo perusahaan klien / partner

  • Rating / review

4. Detail Produk / Penjelasan Layanan

  • Deskripsi singkat tentang produk/jasa

  • Gambar atau ilustrasi produk

  • Bisa ditambahkan video demo

5. Offer / Promo (opsional)

  • Penawaran khusus (diskon, bonus, limited time offer)

  • CTA kedua: “Ambil Penawaran Ini”

6. Formulir / Lead Capture

  • Form singkat (nama, email, nomor HP)

  • Tombol submit (misalnya: “Dapatkan Akses”)

7. FAQ (Frequently Asked Questions)

  • 3–5 pertanyaan yang sering ditanyakan calon pengguna

  • Jawaban singkat yang meyakinkan

8. Footer

  • Kontak singkat (email, telepon)

  • Link media sosial

  • Hak cipta ©

Kategori Website

  1. Website Perusahaan (Company Profile)
    Menampilkan informasi tentang profil perusahaan, visi misi, produk/jasa, portofolio, hingga kontak.
    → Contoh: Website resmi perusahaan atau instansi.

  2. E-Commerce / Online Store
    Website untuk menjual produk/jasa secara online lengkap dengan katalog, keranjang belanja, dan pembayaran.
    → Contoh: Tokopedia, Shopee.

  3. Portal Berita / Media Online
    Berisi artikel berita, opini, atau informasi terkini.
    → Contoh: Detik, Kompas.

  4. Blog / Personal Website
    Website berisi tulisan pribadi, opini, atau artikel tematik.
    → Contoh: Blog teknologi, blog traveling.

  5. Forum / Komunitas Online
    Tempat diskusi dan interaksi antar pengguna.
    → Contoh: Kaskus, Reddit.

  6. Landing Page
    Website yang  sering dipakai untuk keperluan pemasaran.

Referensi

Latihan

Membuat Landing Page Objek Wisata di Surabaya
Membuat Form Pengunjung, Menampilkan tabel pengunjung.

Monitoring Kelas


Absensi




PBO 1 - Konsep OOP



Apa Itu OOP? Dalam bahasa Indonesia, OOP bisa disebut sebagai pemrograman berorientasi objek. OOP adalah metode pemrograman komputer yang menyusun desain perangkat lunak berdasarkan data atau objek, bukan sekadar urutan perintah. Tujuan utama OOP adalah mempermudah proses pengembangan program agar lebih terstruktur dan efisien. 

Di dalam OOP, terdapat variabel (atribut) dan fungsi (metode) yang dibungkus dalam sebuah kelas. Dari kelas tersebut, programmer bisa membuat objek yang saling berhubungan dan dapat berinteraksi untuk menyelesaikan permasalahan dalam program. Dengan cara ini, program yang rumit bisa dipecah menjadi potongan kode yang lebih kecil, sederhana, dan bisa dipakai kembali. 

Jika pada pemrograman konvensional (prosedural) seorang programmer lebih fokus pada logika langkah demi langkah, maka dalam OOP fokusnya ada pada objek yang memiliki atribut dan perilaku tertentu. Pendekatan ini membuat program lebih mudah diatur, diperbarui, dan dipelihara, terutama pada proyek yang besar dan kompleks.

OOP juga bersifat fleksibel karena dapat digunakan di berbagai bahasa pemrograman modern, seperti C++, Java, Python, hingga JavaScript. Melalui konsep kelas, programmer bisa menentukan atribut yang dimiliki oleh sebuah objek (misalnya warna, ukuran, atau karakteristik lain), sehingga proses pengembangan aplikasi menjadi lebih jelas dan terarah.

Sejarah Singkat OOP 

Konsep OOP pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an melalui bahasa pemrograman Simula, yang dikembangkan di Norwegia. Simula memaparkan ide class dan object yang menjadi dasar OOP hingga kini. 

Selanjutnya, pada 1970-an, tim di MIT mengembangkan bahasa Smalltalk, yang semakin mempopulerkan paradigma berbasis objek. Dari sana, lahirlah bahasa-bahasa modern seperti C++, Java, Python, dan C#, yang mengadopsi prinsip OOP dan menjadi standar utama dalam pengembangan software hingga saat ini. 

Komponen Dasar dalam OOP 

OOP adalah paradigma pemrograman yang fokus pada objek. Agar lebih mudah dipahami, mari kita lihat komponen utama dalam penggunaan OOP: 

Class 

Class adalah bisa dibilang sebagai sebuah template dari objek. Misalnya, kalau kita membuat class Mobil, maka di dalamnya kita bisa mendefinisikan atribut (warna, merk, tahun) dan metode (fungsi jalan, fungsi berhenti). 

Object 

Object adalah hasil nyata dari class. Jika mobil adalah class, maka mobil Toyota Avanza warna merah tahun 2020 adalah objek. Object ini dibuat dari class dan memiliki data spesifik. 

Atribut 

Atribut adalah data atau variabel yang dimiliki oleh sebuah objek. Contoh pada objek mobil, atributnya bisa berupa warna = merah, merk = Toyota, tahun = 2020. 

Metode (Method) 

Metode adalah fungsi atau perilaku yang bisa dilakukan oleh objek. Contoh, objek mobil memiliki metode jalan() atau berhenti(). Dengan metode, objek bisa melakukan aksi sesuai kebutuhan.

Konsep OOP 

Secara proses teknis, OOP memiliki kaidah khusus berupa empat prinsip dasar seperti enkapsulasi, abstraksi, pewarisan, dan polimorfisme. Berikut kami uraikan empat prinsip dasar untuk membantu Anda memahami dasar-dasar program komputer OOP dan memahami kerangka kerja umum tentang cara kerjanya! 

1. Encapsulation Encapsulation atau pengkapsulan adalah konsep tentang pengikatan data atau metode berbeda yang kemudian disatukan, atau istilah gampangnya “dikapsulkan”, hingga menjadi satu unit data. Ringkasnya, berbagai macam objek yang ada dalam kelas tersebut bisa berdiri sendiri tanpa terpengaruh oleh yang lain.  Programmer tidak harus mengetahui informasi yang disajikan secara rinci karena semua sudah menjadi satu kesatuan. Itulah mengapa proses enkapsulasi justru mempermudah dalam penggunaan sebuah objek dari suatu kelas, atau singkatnya, encapsulation mempermudah pembacaan kode. 

2. Abstraction Abstraction dalam konsep OOP adalah menyembunyikan detail latar belakang dan hanya mewakili informasi yang diperlukan untuk dunia luar saja. Jadi, programmer cukup memerintahkan suatu fungsi, tanpa perlu memiliki pengetahuan soal bagaimana fungsi itu bekerja. Sama seperti ketika memakai gadget, Anda cukup memberi suatu perintah, tanpa harus tahu bagaimana proses terlaksananya perintah itu. Konsep ini merupakan proses penyederhanaan konsep dunia nyata menjadi komponen yang sangat diperlukan.  

3. Inheritance Inheritance merupakan kemampuan membentuk kelas baru yang mempunyai fungsi turunan atau serupa dengan fungsi yang sebelumnya sudah ada. Sistem dalam konsep ini berjenjang, sehingga semakin jauh subclass atau turunannya, semakin sedikit pula kesamaan fungsinya.  

4. Polymorphism Pertanyaan “Apa itu OOP?” sebenarnya dapat dijawab dengan satu kata, yakni polymorphism, karena salah satu ciri utama OOP adalah adanya polymorphism. Suatu pemrograman tidak dapat dikatakan sebagai OOP tanpa adanya polymorphism. Sederhananya, polymorphism dalam OOP adalah konsep di mana suatu objek yang berbeda dapat diakses melalui interface yang sama.  Contoh penggunaan polymorphism dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat ketika Anda mempunyai fungsi untuk menghitung luas suatu benda, padahal benda itu berbentuk segitiga, lingkaran, serta persegi. Fungsi dari polymorphism adalah ketika Anda memasukkan fungsi perhitungan luas ketiga benda tersebut, dimana setiap benda memiliki metode perhitungannya sendiri. Hal ini akan mempermudah perintah yang sama untuk beberapa class dan subclass tertentu, bukan?

Contoh


https://blog.rumahweb.com/oop-adalah/

Absensi